Senin, 04 Oktober 2010

ISTIMEWANYA KAUM WANITA DI MATA ALLAH

Banyak wanita yang bilang bahwa susah menjadi wanita muslim, lihat saja aturan-aturan dibawah ini :
1. Wanita auratnya lebih susah dijaga dibanding lelaki.
2. Wanita perlu minta ijin dari suami apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.
4. Wanita menerima warisan lebih sedikit dari pada lelaki.
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak
6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada istrinya.
7. Talak terletak di tangan suami dan bukan istri.
8. Wanita kurang nyaman dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas.
9. Dan lain – lain

Tentunya setiap wanita Muslimah ingin menjadi ahli Surga. Pada hakikatnya wanita ahli Surga adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seluruh ciri-cirinya merupakan cerminan ketaatan yang dia miliki. Di antara ciri-ciri wanita ahli Surga adalah :
1. Bertakwa.
2. Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.
3. Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang mampu.
4. Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.
5. Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.
6. Gemar membaca Al Qur’an dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata.
7. Menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.
8. Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.
9. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.
10. Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.
11. Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.
12. Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).
13. Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.
14. Berbakti kepada kedua orang tua.
15. Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.

Demikian beberapa ciri-ciri wanita Ahli Surga yang kami sadur dari kitab Majmu’ Fatawa karya Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah juz 11 halaman 422-423. Ciri-ciri tersebut bukan merupakan suatu batasan tetapi ciri-ciri wanita Ahli Surga seluruhnya masuk dalam kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah Ta’ala berfirman : “ … dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. An Nisa’ : 13)
PERINTAH ALLAH SWT UNTUK MEMAKAI KERUDUNG / JILBAB
Keharusan kaum wanita memakai kerudung kepala tertera dalam surat An Nur
ayat 31 yang cukup panjang, yang penulis kutip satu baris saja, yang
berbunyi sbb.:

" Katakanlah kepada wanita yang beriman,....... Dan hendaklah
mereka menutupkan kerudung kepalanya sampai kedadanya".....

Dan seperti yang tercantum dalam surat Al Ahzab ayat 59 yang artinya
sbb.:

" Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isteri engkau, anak-anak
perempuan engkau dan isteri-isteri orang-orang mu'min, supaya mereka
menutup kepala dan badan mereka dengan jilbabnya supaya mereka dapat
dikenal orang, maka tentulah mereka tidak diganggu (disakiti) oleh
laki-laki yang jahat. Allah pengampun lagi pengasih".

Perintah Allah diatas adalah jelas dan tegas yang wajib hukumnya bagi
kaum wanita sebagaimana dinyatakan Allah pada pembukaan surat An-Nur
tersebut yang berbunyi sbb.:

" Inilah satu surah yang Kami turunkan kepada Rasul dari Kami
wajibkan menjalankan hukum-hukum syariat yang tersebut didalamnya. Dan
Kami turunkan pula didalamnya keterangan-keterangan yang jelas, semoga
kamu dapat mengingatnya".

Dari bunyi ayat diatas, jelaslah wanita yang tidak memakai kerudung
telah melakukan dosa yang besar karena ingkar kepada hukum syariat Islam
yang diwajibkan oleh Allah. Perintah Allah diatas ini ditegaskan lagi
oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadist beliau yang artinya sbb:

"Wahai Asma! Sesungguhnya seorang perempuan apabila sudah cukup
umur, tidak boleh dilihat seluruh anggota tubuhnya, kecuali ini dan ini.
sambil Rasulullah menunjuk muka dan kedua tapak tangannya". (Riwayat:
Abu Daud)

Sekarang kalau kita keliling diseluruh Indonesia, Malaysia, Singapore
dan Brunei, sedikit sekali kaum wanita Islam yang memakai kerudung
kepala, umumnya hanya anak-anak gadis sekolah pesantren. Jumlah kaum
wanita yang memakai kerudung kepala bisa dihitung dengan jari, tidak ada
artinya dari jumlah penduduk Islam yang jumlah lebih jurang dari 180
juta.

Kalau begitu gambarannya, banyak sekali kaum wanita yang masuk neraka,
cocok sekali dengan bunyi hadits dibawah ini yang artinya sbb.:

" Saya berdiri dimuka pintu sorga, tiba-tiba umumnya yang masuk
kesorga orang-orang miskin, sedang orang yang kaya-kaya masih tertahan,
hanya saja bahagian mereka telah diperintah masuk neraka, dan aku
berdiri di muka pintu neraka maka kebanyakan yang masuk neraka wanita"..
(Riwayat: Usamah bin Zaid ra.)

Banyak kaum wanita yang masuk neraka, semata-mata karena didalam
hidupnya tak mau memakai kerudung kepala atau jilbab, didalam neraka
akan mendapat siksaan yang berat sekali sebagaimana diceritakan Nabi
Muhammad SAW dalam hadits beliau yang artinya sbb:

"Wanita yang akan digantung dengan rambutnya, sampai mendidih
otak dikepalanya didalam neraka, ialah wanita yang memperlihatkan
rambutnya kepada laki-laki yang bukan muhrimnya". (Riwayat:
........................)

Hadits diatas adalah bahagian akhir dari hadits Nabi Muhammad SAW yang
cukup panjang, yang menceritakan berbagai macam siksa neraka yang
diperlihatkan Allah waktu beliau pergi mi'raj. Waktu beliau menceritakan
nasib kaum wanita yang berat siksanya didalam neraka karena tak mau
memakai kerudung kepala atau jilbab didalam hidup, beliau meneteskan air
mata.

Begitulah Nabi Muhammad SAW menangisi nasib kaum wanita dari ummatnya
nanti di akhirat, tetapi sekarang kalau kaum wanita Islam disuruh
memakai kerudung kepala, banyak alasannya, ada yang mengatakan fanatik
agama, sudah kuno tak cocok dengan zaman, panas, dan lain sebagainya.

Sikap kaum wanita di zaman sekarang sungguh bertolak belakang dengan
sikap kaum wanita di zaman dahulu waktu ayat kerudung kepala itu turun
sebagaimana diceritakan Aisyah, isteri Nabi Muhammad SAW berikut ini:

"Telah berkata Aisyah: Mudah-mudahan Allah memberi rahmat atas
perempuan-perempuan Muhajirat yang dahulu, Diwaktu Allah menurunkan ayat
kerudung itu, mereka koyak kain-kain berlukis mereka yang belum dijihat,
lalu mereka jadikan kerudung". (Riwayat: Abu Daud dan Bukhari)

Sikap wanita Islam di Medinah pada waktu turunnya ayat kerudung itu,
betul-betul cocok dengan pribadi seorang beriman, sebagai yang
digambarkan Allah didalam Al-Qur'an, yaitu jika mereka mendengar
ayat-ayat Allah dibacakan, mereka lalu berkata: "Kami mendengar dan
kami patuh".)

Tetapi sekarang sikap kaum wanita Islam, jika dibacakan ayat mengenai
keharusan memakai jilbab, mereka berkata: "Kami mendengar, tetapi kami
ingkar". Kalau begitu sikap kaum wanita Islam terhadap ayat jilbab ini,
betul tidak cocok dengan pengakuannya kepada Allah didalam shalat yang
berbunyi sbb.:

"La syarikallahu wabiza lika ummirtu wa anna minal muslimin"
yang artinya:
"Tiada syarikat bagi Engkau dan aku mengaku seorang muslimah".

Seorang wanita yang mengaku dirinya seorang muslimah, yaitu tunduk patuh
kepada seluruh perintah Allah, harus berpakaian muslimah didalam
hidupnya, yaitu terdiri dari jilbab dan pakaian yang menutup seluruh
anggota tubuhnya, berlengan panjang sampai pergelangan tangannya dan
memakai rok yang menutup sampai mata kakinya. Kalau mereka tidak
berpakaian seperti diatas, mereka bukan disebut wanita muslimah. Jadi
pernyataannya didalam shalat yang berbunyi: "Aku mengaku seorang
muslimah" adalah dusta kepada Allah.

1 komentar: