Sabtu, 08 Januari 2011

Hasil yang Memuaskan

Ikan Nila Baru (Jatimbulan) Pendulang Rupiah


Panen nila pada pengujung Oktober 2010 membuat Muh.Zainudin gembira. Dari kolam tanah seluas 15 x lapangan volli, peternak di Desa Krecek, Kec.Badas, Kediri, Jawa Timur itu memanen 2 ton Nila Jatimbulan berpendapatan Rp.21 juta.


Zainudin menuturkan bahwa Jatimbulan tergolong cepat sembuh. Bobot konsumsi berkisar 300 - 400gr per ekor. Diperoleh dalam tempo 4 bulan dari ukuran lebar 4 - 6cm. Padahal untuk bobot sama, nilai lokal memerlukan waktu pemeliharaan 1,5 - 2 bulan lebih panjang daripada Jatimbulan. Keunggulan lainnya ialah kekenyalan daging, “dagingnya seperti gurami, kenyal”, ujar Zainudin yang menghitung ongkos produksi per kilo sebesar Rp. 6.000 - Rp. 6.500 dengan harga jual Rp. 10.000 – Rp. 11.000 per kg.





Data Kelautan dan Perikanan dalam angka 2009 yang dikeluarkan Kementerian DKP menunjukan total produksi nila pada 2008 menyapai 291.037 ton, jumlah itu meningkat 29,8% mencapai 378.200 ton pada 2009. Pada tahun 2008 konsumsi masyarakat 10,8kg/kapita/tahun, naik menjadi 12,6kg/kapita/tahun pada tahun 2009. Besarnya serapan juga tercemin dari tingginya permintaan pasar. Hal ini terjadi karena masyarakat sudah paham bahwa protein hewani tak hanya dari daging tetapi juga dari ikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar