Rabu, 18 Mei 2011

Pemeliharaan Sistem

Apa Yang Dimaksud Dengan Pemeliharaan Sistem ??

Ø Semua sistem informasi sewaktu-waktu berubah. Pemeliharaan sistem adalah kegiatan yang membuat perubahan ini.


Ø Merupakan siklus terakhir dari SDLC.


Ø Pemeriksaan periodik, audit dan permintaan pengguna akan menjadi source untuk melakukan perawatan sistem diseluruh masa hidup sistem.


Ø Proses dimana dilakukan pengembangan minor terhadap sistem yang sedang berjalan.


Ø Tahap pemeliharaan dilakukan setelah tahap implementasi. Sistem baru yang berjalan digunakan sesuai dengan keperluan organisasi. Selama masa hidupnya, sistem secara periodik akan ditinjau. Perubahan dilakukan jika muncul masalah atau jika ternyata ada kebutuhan baru. Selanjutnya, organisasi akan menggunakan sistem yang telah diperbaiki tersebut.


Keperluan Pemeliharaan Sistem

Sistem perlu dipelihara karena beberapa hal, yaitu :

1. Sistem memiliki kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, sehingga kesalahan-kesalahan sistem perlu diperbaiki.

2. Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari pemakai sistem.

3. Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar (perubahan bisnis).

4. Sistem perlu ditingkatkan.


Biaya pemeliharaan sistem sering diabaikan. Kenyataannya biaya pemeliharaan sistem merupakan biaya yang cukup besar. Biaya pemeliharaan perangkat lunak telah terus menerus naik selama 25 tahun terakhir. Beberapa perusahaan membelanjakan 80% atau lebih dari anggaran sistem mereka pada pemeliharaan perangkat lunak.


Jenis Pemeliharaan Sistem


- Pemeliharaan Korektif

Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi kesalahan-kesahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan.

Umumnya pemeliharaan korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang memerlukan tindakan segera. Kemampuan untuk mendiagnosa atau memperbaiki kesalahan atau malfungsi dengan cepat sangatlah berharga bagi perusahaan.

- Pemeliharaan Adaptif

Pemeliharaan adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data atau pemrosesan dan memenuhi persyaratan pemakai baru.


Lingkungan tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem harus terus merespon perubahan persyaratan pemakai. Misalnya, Undang-Undang Perpajakan yang baru mungkin memerlukan suatu perubahan dalam kalkulasi pembayaran bersih. Umumnya pemeliharaan adatif ini baik dan tidak dapat dihindari.


- Pemeliharaan Penyempurnaan

Pemeliharaan penyempurnaan mempertinggi cara kerja atau maintainabilitas (kemampuan untuk dipelihara). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk memenuhi persyaratan pemakai yang sebelumnya tidak dikenal.


Ketika membuat perubahan substansial modul apapun, petugas pemeliharaan juga menggunakan kesempatan untuk mengupgrade kode, mengganti cabang-cabang yang kadaluwarsa, memperbaiki kecerobohan, dan mengembangkan dokumentasi.


Sebagai contoh, kegiatan pemeliharaan ini dapat berbentuk perekayasaan ulang atau restrukturisasi perangkat lunak, penulisan ulang dokumentasi, pengubahan format dan isi laporan, penentuan logika pemrosesan yang lebih efisien, dan pengembangan efisiensi pengoperasian perangkat.


- Pemeliharaan Preventif

Pemeliharaan Preventif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan.


Karena personil pemeliharaan sistem bekerja dalam sistem ini, mereka seringkali menemukan cacat-cacat (bukan kesalahan yang sebenarnya) yang menandakan permasalahan potensial. Sementara tidak memerlukan tindakan segera, cacat ini bila tidak dikoreksi di tingkat awal, jelas sekali akan mempengaruhi baik fungsi sistem maupun kemampuan untuk memeliharanya dalam waktu dekat.


Siklus Hidup Pemeliharaan Sistem (SMLC)

· Permintaan Perubahan.

· Mengubah permohonan pemeliharaan menjadi suatu perubahan.

· Menspesifikasi perubahan.

· Membangun pengganti.

· Menguji pengganti.

· Melatih pengguna dan melakukan tes penerimaan.

· Pengkonversian dan pelepasan keoperasi.

· Mengupdate dokumentasi.

· Melakukan pemeriksaan pasca implementasi.


Maintainability (Kemampuan pemeliharaan sistem)


Prosedur untuk peningkatan maintainability :


  • Menerapkan SDLC dan SWDLC.
  • Menspesifikasi definisi data standar.
  • Menggunakan bahasa pemrograman standart.
  • Merancang modul-modul yang terstruktur dengan baik.
  • Mempekerjakan modul yang dapat digunakan kembali.
  • Mempersiapkan dokumentasi yang jelas, terbaru dan komprehensif.
  • Menginstall perangkat lunak, dokumentasi dan soal-soal test di dalam sentral repositor sistem CASE atau CMS (change management system).


Tiga pendekatan untuk menyusun Pemeliharaan sistem :


  • Pendekatan Pemisahan à Pemeliharaan dan Pemeliharaan
  • Pendekatan Gabungan à Menggabungkan personalia penyusun dan pemelihara menjadi sebuah kelompok utama sistem informasi
  • Pendekatan Fungsional à Variasi dari pendekatan gabungan dengan memindahkan tenaga profesional sistem dari sistem informasi dan menugasi mereka pada fungsi bisnis untuk penyusunan maupun pemeliharaan.


CASE Tools yang membantu pemeliharaan sistem dari sistem lama dan membantu memecahkan kemacetan timbunan sistem baru yang belum dikerjakan :


  • Rekayasa Maju (Forward engineering)
  • Rekayasa Mundur (Reverse engineering)
  • Rekayasa Ulang (Reengineering)
  • Restrukturisasi (restrukturing)
  • Sistem Pakar Pemeliharaan (Maintenance expert system)


Mengelola Pemeliharaan Sistem


  • Menetapkan Kegiatan Pemeliharaan Sistem
  • Mengawali dan merekam kegiatan pemeliharaan sistem tidak terjadwal (Form Maintenance Work Order : Pekerjaan yang diperlukan/dilakukan, waktu yang diperkirakan dibandingkan dengan waktu yang sebenarnya, kode pemeliharaan, biaya pemeliharaan)
  • Menggunakan sistem perangkat lunak helpdesk
  • Mengevaluasi aktivitas pemeliharaan sistem
  • Mengoptimalkan program pemeliharaan sistem


Mengembangkan perubahan system manajemen (CMS)


Model UmumCMS :

· Membatasi akses kesumber produksi dan kode objek.

· Mengurangi kesalahan dan mendesain cacat.

· Mencegah keberadaan lebih dari satu versi program sumber dan kode objek dalam file master produksi.

· Mengembangkan kualitas dan reliabilitas.

· Mempertinggi keamanan dan kendali.

· Mempertinggi produktivitas perangka tlunak.


Resiko apa saja yang CMS hindarkan ?


  • Kekurangan inventaris program perangkat lunak yang akurat dan sumber-sumber sistem informasi lainnya.
  • Ketidak lengkapan sejarah perubahan program
  • Modul-modul program perangkat lunak terduplikasi
  • Perubahan program perangkat lunak yang tidak sah
  • Kekurangan dokumentasi yang jelas, komprehensif dan terbaru
  • Rendahnya kualitas dan reabilitas perangkat lunak


Langkah - Langkah Pemeliharaan Sistem Terdiri Atas :


1. Penggunaan Sistem

Yaitu menggunakan sistem sesuai dengan fungsi tugasnya masing-masing untuk operasi rutin atau sehari-hari.


2. Audit Sistem

Yaitu melakukan penggunaan dan penelitian formal untuk menentukan seberapa baik sistem baru dapat memenuhi kriteria kinerja. Hal semacam ini disebut penelaahan setelah penerapan dan dapat dilakukan oleh seorang auditor internal.


3. Penjagaan Sistem

Yaitu melakukan pemantauan untuk pemeriksaan rutin sehingga sistem tetap beroperasi dengan baik. Selain itu juga untuk menjaga kemutakhiran sistem jika sewaktu-waktu terjadi perubahan lingkungan sistem atau modifikasi rancangan software.


4. Perbaikan Sistem

Yaitu melakukan perbaikan jika dalam operasi terjadi kesalahan (bugs) dalam program atau kelemahan rancangan yang tidak terdeteksi saat tahap pengujian sistem.


5. Peningkatan Sistem

Yaitu melakukan modifikasi terhadap sistem ketika terdapat potensi peningkatan sistem setelah sistem berjalan beberapa waktu, biasanya adanya potensi peningkatan sistem tersebut terlihat oleh manajer kemudian diteruskan kepada spesialis informasi untuk dilakukan modifikasi sesuai keinginan manajer.

2 komentar:

  1. Terima kasih, terima kasih, artikelnya sangat membantu tugas saya ^^ paling lengkap ung....

    Thank You

    BalasHapus